Tuesday 16 October 2012

Perubahan-Perubahan Fisiologis Kehamilan

Perubahan-Perubahan Fisiologis
Sementara sistem reproduksi meningkat segera setelah konsepsi karena peningkatan selama masa kehamilan, seluruh tubuh terpengaruhi. Semua sistem tubuh mengalami perubahan dari keadaan tidak hamil ke keadaan hamil yang secara umum disebut fisiologi maternal.

Sistem Reproduksi
Suplai darah
Suplai darah ke organ reproduksi meningkat segera setelah konsepsi karena peningkatan kadar hormon-hormon steroid seksual. Vaskularisasi tersebut memberikan suplai darah yang banyak bagi perkembangan janin, tanda-tanda khas pada organ  dan berbagai gejala pada wanita.

Serviks
Segera setelah periode tidak terjadinya menstruasi pertama, servik menjadi lebih lunak sebagai akibat meningkatnya suplai darah. Kanalis serviks dipenuhi oleh mukus yang kental  disebut operkulum.Selama masa kehamilan operkulum menghambat masuknya bakteri ke usus, yang mengalir selama persalinan, yang disebut “bloody show” yang menandakan bahwa kanalis terbuka untuk lewatan bayi.
Servik nulipara (wanita yang belum pernah mengalami kehamilan) terlihat bulat dan halus serta menonjol kearah vagina. Proses kelahiran merenggangkan serviks. Setelahnya, bentuk servik menjadi oval. Selama masa kehamilan konsitensi servik berubah. Sebelum masa kehamilan teraba seperti ujung hidung; pada awal masa kehamilan teraba seperti ujung daun telinga; dan pada keadaan teraba seperti bibir.

Uterus
            Perubahan yang amat jelas pada anatomi maternal adalah pembesaran uterus untuk menyimpan bayi yang sedang tumbuh. Uterus tumbuh dari kecil, organ yang hampir padat menjadi berdinding tebal, organ yang hampir padat menjadi berdinding tebal, kantung muscular yang mengandung janin, plasenta, dan sekitar 1000 ml air ketuban. Beratnya meningkat 20 kali, dan kapasitas meningkat 500 kali. Peningktan ukuran ini disebabkan oleh pertumbuhan serabut-serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf.
Pertumbuhan jaringan uterus pada awal masa kehamilan disebabkan oleh estrogen yang merangsang serabut otot dan bukan karena terdapat adanya pertumbuhan embrio dalam rongga uterus. Walaupun ketika ovum mengimplantasi di luar uterus, sebagai kehamilan ektopik, uterus mengalami pembesaran kira-kira seukuran kehamilan bulan ke-4 intrauterin.
Uterus dalam kedaan tidak hamil teraba seperti buah pear hijau yang halus. Kehamilan menyebabkan mudahnya, sehinga pada minggu ke-8 pemeriksaan dapat merasakan dengan palpasi. Hal ini disebut tanda Hegar’s pada masa kehamilan.
Sebagaimana uterus membesar bersama pertumbuhan janin, uterus tertahan ditepatnya oleh ligament, terutama ligament uteroscralis, menghubungkan uterus ke os sacralis, dan ligament round, memanjang dari uterus melewati kanalis linguinalis ke labia mayora.

Vagina
Sampai minggu kedelapan, meningkatnya tanda kehamilan yang khas disebut tanda Chadwick’s, corak yang berwarna keunguaan yang dapat terlihat oleh pemeriksa. Dalam berespon terhadap stimulasi hormonal, sekresi sel-sel vagina meningkat secara berarti. Sekresi tersebut berwarna putih dan bersifat sangat asam, dikenal istilah “putih” atau leucorrhea. Sekresi vagina merupakan media yang menyuburkan basilus Doderline’s. Basilus ini merupakan garis pertahanan terhadap Candida albicans, pathogen yang tumbuh dalam media alkali.
Sebagaimana media mengalami kemajuan, meningkat kongesti vascular organ vagina dan pelvik menyebabkan peningkatan sensitifitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsangan seksual, terutama antara bulan ke-4 dan ke-7 masa kehamilan
Sebagaimana kehamilan mengalami kemajuan, meningkatnya kongesti vascular organ vagina dan pelvic menyebabkan peningkatan  sensitifitas yang sangat berate. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsang seksual, terutama antar bulan ke-4 dan ke-7 masa kehamilan.
Sistem integument
Payu darah
Salah satu petunjuk bahwa wanita yang menandakan bahwa ia hamil adalah rasa semutan nyeri tekan pada payudara, yang secara bertahap mengalami pembesaran karena peningkatan pertumbuhan alveolar dan suplai darah. Putting susu menjadi lebih menonjol dan keras, dan pada awal kehamilan keluar cairan jernih, kolostrtum. Area berpicgmen di sekitar putting, areola, tumbuh lebih lengkap, dan kelejar-kelenjar Montogemery menonjol keluar.
Bila payudara tidak disokong dengan tempat selama kehamilan, berat yang meningkat akan menyebabkan rasa tidak nyaman. Takut akan bentuknya menjadi “menurun” tidak harus terjadi bila selama masa kehamilan payudarah telah tersokong dengan baik menggunakan kutang. Sering dibersihkan akan menjaga penumpukan kolostrum. Menyikat dengan handuk kering kasar dapat membantu untuk menyiapkan putting dalam pemberian ASI.

Kulit
Striae gravidarum. Sebagaimana janin tumbuh, uterus membesar, menonjol keluar. Hal ini menyebabkan tonjolan dan kemudian membusung. Serabut-serabut elastic dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus karena rengan. Tanda rengan yang dibentuk disebut striae gravidarum. Terlihat pada abdomen dan bokong terjadi pada 50% wanita hamil dan menghilang menjadi bayangan yang lebih terang selama masa kehamilan. Wanita mungkin mengalami pruritus (rasa gatal) sebagai akibat rengang tersebut. Penyembuhan sementara dapat dicapai dengan memakai losion yang agak hangat.

Pigmentasi. pengumpulan pigemen sementara mungkin terlihat pada bagian tubuh tertentu, tergantung pada wanita yang kulit dimiliki. Linea nigra atau garis gelap mengikuti midline abdomen. Cholasma, atau topeng kehamilan, terlihat seperti binti-bintik hitam diwajah. Areola di sekitar putting membesar dan warnanya menjadi lebih gelap. Semua area yang mengalami peningkatan pigmentasi akan menghilang setelah melahirkan.

          Persipasi dan sekresi kelenjar lemak. Baik kelenjar sebasea atau keringat menjadi lebih aktif selama masa kehamilan. Sebagai akibatnya, wanita hamil mungkin mengalami gangguan bau badan , banyak mengeluarkan keringat yang membasahi pakaiannya, dan berminyak , sulit untuk merapihkan rambutnya. Mandi, dan keramas secara teratur dan menggunakan deodoran akan mengatasi efek samping yang tidak menyenangkan ini.


Sistem endokrin
Kelenjar dari sistem endokrin menghasilkan bahan-bahan kimia yang mempengaruhi seluruh tubuh. Selama masa kehamilan, banyak yang terjadi pada kelenjar ini.

Ovarium dan plasenta
Ovarium esterogen dan progesterone pada wanita tidak hamil. Pasang surutnya aliran hormon tersebut selama masa siklus mentruasi. Pada saat konsepsi, perubahan dramatis terjadi. Korpus luteum tempat ovum berasal mulai menghasilkan estrogen dan progesteron. Segera setelah plasenta terbentuk dengan baik, ia menjadi sumber utama kedua hormon tersebut. Plasenta juga membentuk steroid dan tiga jenis hormon lainya: hormon chorionic gonadotropin (hGC), human placenta lactogen (hPL), juga di sebut human chorionic somatomamotropin (hCS), dan human chorionic (hCT).

Kelenjar tiroid
Selama masa kehamilan, basal metabolic rate (BMR) meningkat hampir 20% dan kelenjar tiroid membesar, tetapi jumlah hormon yang dihasilkan tetap sama (tiroksin). Ukuran meningkat karena pertumbuhan sel-sel acinar, dan meningkatkan metabolic rate disebabkan karena oksigen yang digunakan lebih banyak.

Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid ukuranya meningkat selama masa kehamilan, terutama selama seminggu ke-15 sampai ke-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar. Hormon paratiroid penting untuk mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah, tampa hormon tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.

Pankreas
Insulin dihasilkan oleh sekompok-kelompok sel-sel kecil yang disebut pulau langerhans, yang terjadi diseluruh tubuh dan menghasilkan lebih banyak insulin utuk memenuhi kebutuhan yang meningkat. Walaupun demikian, karena keterbatasan penyimpanan glikogen, wanita sehat yang hamil kurang mampu mengatasi jumlah gula yang lebih banyak, sehingga beberapa dari mereka mengeluarkanya di dalam urin. Bagi ibu yang diabetes, kehamilan merupakan hal yang riskan dan membutuhkan pengawasan medis yang berkelanjutan.

Kelenjar pituitari
Lobus anterior dari kelenjar pituitari mengalami sedikit pembesaran selama masa kehamilan dan terus menghasilkan semua hormon  tropic, tetapi dengan jumlah yang sedikit berbeda. Follicle-stimulating hormone (FSH) ditekan oleh chorionic gonatripon (hCG) yang dihasilkan dalam plasenta. Hormon pertubuhan berkurang dan hormon melanotropik meningkat, menyebabkan pigmentasi putting susu, wajah, dan abdomen. Pertumbuhan prolaktin dan belanjut  setelah persalin selama menyusui.
Sebagaimana bayi telah matur, pembentukan prolaktin oleh lobus posterior meningkat dalam menyiapkan peranya mestimulasi kontraksi otot uterus dalam proses persalinan.

Kelenjar adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama bagian kortikula yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium dalam aliran darah diatur oleh  kortin.
Bagian medula dari kelenjar adrenal mensekresi  epinephrine, hormon yang sangat penting. Kehamilan tidak mengubah ukuran atau fungsi bagian medula.




Sistem Kardiovaskular
Sebagaimana kehamilan berlanjut, volume darah meningkat bertahap sampai mencapai 30% sampai 50 % di atas tingkat keadaan tidak hamil. Esterogen menstimulasi adrenal untuk mensekresi  aldostereon, menyebabkan retensi garam dan air. Hal ini mengarah pada peningkatan volume darah dan edema jaringan. Namun demikian, tekanan darah relatif tidak mengalami perubahan. Peningkatan  yang signifikan menandakan preeklamsia.
Beratnya uterus menekan vena-vena besar yang mengaliri pelvik dan ekstermitas bawah. Vena varicose mungkin terjadi pada tungkai , paha, vulva, dan rectum (hemoroid). Vena varicose terjadi pada 16% sampai 33% wanita hamil.
Tekanan uterus pada vena kava yang terjadi ketika wanita hamil berbaring dapat menyebabkan  penurunan tekanan darah yang berarti, di sebut supine hypotensive syndrome, menyebabkan pucat sementara, pening dan kalamines.
Sel-sel darah meningkat sampai 33% dan hemoglobin sampai 15%; tetapi karena meningkatnya volume plasma menyebabkan hemodilusi, terjadi  pre doanemia sehingga di sebut anemia fisiologis kehamilan.
Tingkat plasma fibrogen meningkat mencapai 40% atau lebih, dan waktu pembekuan tetap sama seperti sebelum kehamilan. Sebagai akibatnya, lebih mudah terjadi pembekuan darah. Karenanya. Pasangan dengan statis venosa, menyebabkan secara khusus akan mengalami trombosis vena.




Sistem Muskuluskeleta
Gigi, tulang, dan persendian
Selama masa kehamilan wanita membutuhkan sepertiga kalsium dan posfor. Dengan diit yang seimbang kebutuhan tersebut terpenuhi dengan baik. Karies gigi tidak disebabkan  oleh dekalsifikasi, sejak kalsium gigi telah di bentuk. Terdapat bukti bahwa saliva yang asam  pada saat hamil dapat membantu penghancuran aktivitas penghancuran bakteri email yang menyebabkan karies.
Di lain pihak, sendi pelvik pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak . Postur tubuh wanita  secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen. Untuk mengkompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dapat menyebabkan nyeri punggung pada beberapa wanita. Penggunaan bantal untuk menyokong punggung mungkin dianjurkan untuk kasus ini.

Otot
Kram otot tungkai dan kaki merupakan masalah umum selama masa kehamilan. Penyebabnya tidak diketahui , tetapi mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot, atau postur yang tidak seimbang. Kram biasanya terjadi setelah berdiri sepanjang hari dan pada malam hari setelah tubuh istirahat. sedikit gerakan dan pengunaan kompres hangat dapat sedikit membantu. Aktivitas sehari-hari yang sedang dan lebih banyak waktu untuk istirahat dengan kaki dinaikan merupakan cara yang pada umumnya berhasil untuk menguraingi ketidaknyamanan ini.

Sistem pernafasan
Sejalan dengan pertumbuhan janin dan mendorong diafrgama ke atas, bentuk dan ukuran rongga dada berubah tetapi tidak membuatnya lebih kecil. Kapasitas paru terhadap udara  inspirasi tetap sama seperti sebelum hamil atau berubah dengan berarti. Kecepatan pernafasan paru terhadap udara inspirasi tetap sama seperti sebelum hamil atau mungkin berubah dengan berarti. Kecepatan pernafasan dan kapasitas fital tidak berubah. Volume tidal, volume ventilator permenit dan ambilan oksigen meningkat. Karena bentuk dari rongga torak berubah dan karena pernafasan lebih cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak nafas.

Membrane mukosa
Walaupun penyebab tidak diketahui dengan jelas, bengkak seperti alergi pada membrane mukosa merupakan hal umum pada kehamilan. Hal ini menyebabkan gejala sesak, hidung tersumbat, dispenia, sakit tenggorokan, perdarahan hidung, hilangnya indra perasa penciuman. Obat-obatan yang dapat menyusutkan baik local maupun sintemik mungkin diresapkan untuk mengurangi gejala, yang akan menghilang setelah melahirkan.


Sistem Gastointenstinal

Sistem gastointensinal terpengaruh oleh beberapa hal karena kehamilan. Tingginya kadar progesterone mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah, dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak dan asam lambung menurun. Perbesaran uterus lebih menekan diafragma, lambung, dan intenstin.
Pada bulan-bulan awal masa kehamilan, sepertiga dari wanita hamil mengalami mual-muntah. Sebagaimana kehamilan berlanjut, penurunan asam lambung, melambatkan pengosongan lambung dan menyebabkan kembung. Menurunya gerakan peristastik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi, karena terdapat feses terdapat dalam usus, lebih banyak air yang diserap akan menjadi keras jadinya. Konstipasi juga disebabkan oleh tekanan uterus dalam usus bagian bawah pada awal masa kehamilan dan kembali pada ahir masa kehamilan.
Gigi  berlubang terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam selama kehamilan dan membutuhkan perawatan baik untuk mencegah karies gigi. Pada bulan-bulan terahir, nyeri uluhati dan regurgitasi (pencernaan asam) merupakan ketidaknyamanan yang disebakan tekanan ke atas dari pembesaran usus, pelebaran pembuluh darah rectum (hemoroid) dapat terjadi pada masa persalinan, rektum dan otot-otot yang memberikan sokongan sangat terenggang.
Sistem perkemihan

Sistem Perkemihan

Di bawah keadaan yang normal, peningkatan kegiatan penyaringan darah bagi ibu dan janin yang tumbuh tidak membuat ginjal dan uretre bekerja ekstra. Keduanya menjadi dilatasi peristastik uretra menurun. Sebagai akibatnya, gerakan urin ke kandung kemih lebih lambat. Statis urin ini meningkatkan kemungkinan pielonefritis.
Pada awal masa kehamilan, suplai darah  ke kandung kemih meningkat, dan pembesaran uterus meningkat, dan pembesaran uterus menekan kandung kemih. Faktor-faktor tersebut menyebabkan meningkatnya berkemih. Mendekati kelahiran janin turun lebih rendah ke pelvis, lebih menekan lagi kandung kemih dan semakin meningkatkan berkemih. Walaupun gejala ini sangat tidak menyenangkan, hal ini tidak menyebabkan masalah medis yang berarti


Sistem Persarafan
Saraf perifer

Tidak terdapat perubahan saraf yang normal  selama masa kehamilan. Terkadang gejala timbul karena melemahnya persendian, Kadang-kadang perubahan postur pada kehamilan menyebabkan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia, atau numbness, tingling, dan kuku pada semua bagian lengan, tangan, atau jari-jari. Hal ini  sepenuhnya merupakan masalah mekanis dan dapat dihilangkan dengan menyokong bahu dengan bantal pada malam hari dan menjaga postur tubuh yang baik selama siang hari.

Otak
Walaupun jaringan otak kemungkinan tidak mengalami perubahan, efek psikologis mungkin saja dapat terjadi. Swing mood lebih umum terjadi. Terkadang wanita tidak menerima kehamilannya, dan mungkin terjadi psikosis.

Peningkatan berat badan
Walaupun peningkatan berat badan bersifat individual, peningkatan berat badan rata-rata yang terjadi selama masa kehamilan dapat pada :
                                                Gram               Pon
IBU
Uterus                                      900                  1,98
Payudara                                  450                  0,99
Darah                                     1.350                 2,97
Jaringan                                  1.350                 2,97
Lemak                                    4.050                 8,91
            Subtotal                      8.100               17,82
Janin                                       3.150                 6,93
Plasenta                                     675                 1,49
Cairan amniotic                          900                 1,98
            Subtotal                       4.725               10,40
TOTAL                                  1.2825              28,22
Harus diingat bahwa ini merupakan jumlah rata-rata, bukan absolut.

Wanita yang mempunyai berat badan kurang atau yang mengandung lebih dari satu bayi, beart badanya harus meningkat lebih banyak selama masa kehamilan bagi mereka yang kelebihan berat badan harus menghindari diit yang berlebih dan penurunan berat badan yang derastis dapat menyebabkan ketosis dan membahayakan janin.
Secara normal berat badan yang didapat adalah sebagai berikut:
Trimester Pertama                   2 sampai 4 pon
Trimester Kedua                     12 sampai 15 pon
Trimester Ketiga                     8 sampai 10 pon

Secara umum, diit bebas, seimbang dengan jumlah cairan yang cukup sangat dianjurkan. Pengawasan berat badan dengan ketat tidak lagi di anjurkan karena ibu yang mengalami peningkatan berat badan kurang dari 20 pon memiliki lebih banyak melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Anjuran terahir untuk rata-rata wanita harus meningkat berat badanya lebih dari 25 pon dan kurang dari 40 pon selama masa kehamilan. 

No comments:

Post a Comment