Mekanisme kerja
Kerja analgesik aspirin adalah perifer, dengan
mempengaruhi subtansi penyebab-nyeri, yang dilepaskan di tempat cedera atau luka.
Kerja antipiretik dalam menurunkan suhu badan akibat efek sentral, yaitu dengan
mempengaruhi hipotalamus, yang merupakan “thermostat” badan. Aspirin tidak
mempengaruhi suhu badan normal. Mekanisme kerja anti-inflamasi aspirin belum diketahui,
kecuali bahwa obat ini mempengaruhi metabolisme prostaglandin. Dosis aspirin
yang tinggi meningkatkan ekskresi asam urat, sedang dengan dosis rendah malah mengurangi
ekskresi urat, sehingga memicu serangan encok pada orang tertentu.
Reaksi merugikan
Reaksi merugikan dari agen ini meliputi iritasi dan
ulkus gastrointestinal, retensi natrium, mempengaruhi fungsi reproduksi. Minum
aspirin berakibat hilangnya darah dari saluran cerna, karena perubahan
kelengketan terombosit. Hilangnya darah tidak seberapa, namun pasien dengan
riwayat pendarahan abdomen (misalnya setelah bedah minor, cabut gigi), ulkus
peptikum, atau gastritis, sebaliknya tidak minum aspirin
Pada bayi dapat terjadi kernikterus, yang berisiko
retardasi mental. Naiknya kadar biliburin bebas dalam darah disebabkan
terdesaknya biliburin dari ikatan pada protein plasma oleh salisilat. karenanya
wanita hamil dalam tersier terahir kehamilanya sebalinya minum aspirin.
Efeklain adalah gejala iritasi lambung seperti mual, muntah, diare, dan edema
angioneurotik.
Hati-hati mengunakan aspirin pada anak-anak dan
remaja yang menderita demam akibat virus, karena beresiko timbulnya syndrome Reye,
yang ditandai muntah, demam, delirium, dan koma. Ini dapat fatal dan hanya
selamat dapat menderita kerusakan permanen pada otak.
Kegunaan
Efek analgesic salisilat untuk mengatasi nyeri, efek
antipiretiknya untuk menurunkan suhu badan yang naik, efek antiinflamasi untuk
menangani artiritis reumatoid. Aspirin dalam jumlah kecil (100 mg/dl)
menghambat penggumpalan trombosit sehingga mencegah serangan TIA, MCI,
trombosit dan okulasivaskular.
Interaksi obat
Sulfonilurea (mis. tolbutamid) dapat di desak dari
ikatan pada albumin serum oleh salisilat, sehingga lebih banyak tolbutamid yang
bebas dan berakibat reaksi hipoglikemia. Salisilat bersaing dengan probenesid
di tubuli renal dan dengan demikian menentang efek urikosurik dari probenesid.
No comments:
Post a Comment