Saturday 22 September 2012

Seksualitas Manusia Sepanjang Kehidupan

Suatu pertanyaan yang ditanyakan orangtua saat  bayi lahir adalah “Apa dia laki-laki atau perempuan?” Jawabanya merupakan sesuatu yang kritis. Pemahaman tentang jenis kelamin bayi timbul dalam gerakan sekumpulan aksi dan reaksi oleh orangtua, masyarakat dan individu baru. Kelaki-lakian atau kewanitaan adalah fakta yang sangat penting tentang bagaimana seorang berkembang biak secara psikososial maupun fisik. Jenis kelamin seseorang merupakan faktor yang penting sepanjang kehidupan.

Masa kanak-kanak
Walaupun organ-organ reproduksi masih imiatur dan bentuk tubuh anak laki-laki dan perempuan hampir sama selama masa kanak-kanak, identitas seksual, atau jenis kelamin terus berkembang. Anak laki-laki belajar tentang peran jenis kelamin  mereka, oleh karenanya cara berpakaian, cara berbicara, dan bereaksi sebagai seorang laki-laki. Anak perempuan belajar untuk berbicara, berpakaian dan bereaksi sebagai wanita. Masalah hanya timbul saat peran jenis kelamin berbeda dari kromosom seks sebagai akibat kelainan perkembangan atau kongenital.

Masa remaja
Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja ditandai dengan perubahan-perubahan fisik pubertas dan emosional yang kompleks, dramatis serta penyesuaian sosial yang penting untuk dewasa. Identitas seksual secara normal mencapai kesempurnaan sebagai organ-organ reproduksi mencapai kematanagan.

Pubertas
Pubertas adalah di saat dimana sistem reproduksi mengalami kematangan. Pubertas di tandai dengan periode prelimirasi selama satu tahun atau lebih yang disebut prepubertas, ketika karekteristik seks skunder mulai muncul. Pada saat ini kelenjar endokrin, terutama kelenjar pitutari dan gonad, mulai memproduksi hormon-hormonnya dalam jumlah yang lebih besar. Bahan-bahan kimia yang sangat kuat ini disebabkan ke setiap bagaian tubuh melalui aliran darah, menyebabkan  perubahan dalam bentuk tubuh, kecepatan pertumbuhan, perkembangan organ-organ tubuh. Pada anak perempuan perubahan-perubahan ini terlihat pada  usia antara 10 dan 15 tahun. Pada anak laki-laki perubahan-perubahan tersebut terlihat pada usia antara 12 san 17 tahun.
Perubahan-perubahan khas pada anak laki-laki adalah peningkatan ukuran testis  dan penis; pertumbuhan rambut pubis, wajah, aksila, dan dada; pelebaran dada, penyempitan pinggul: tinggi dan berat badan bertambah: pembentukan sperma; dan emisi noktural (mimpi basah).
Perubahan-perubahan khusus pada anak perempuan adalah pertumbuhan puting susu dan payudara, pertumbuhan rambut pubis dan aksila, pinggul dan pelvis melebar (awal menstruasi), dan ovulasi yang mengikuti menarke 6 sampai 12 tahun.
Baik pada anak laki-laki maupun perempuan mengalami perubahan kulit. Kelenjar minyak menjadi lebih aktif, yang menyebabkan jerawat dan bintik hitam. Kelenjar keringat menghasilkan keringat lebih banyak yang menyebabkan bau badan. Pembuluh-pembuluh darah kulit berdilatasi sebagai respon terhadap rangsangan emosional, yang menyebabkan blusing (kemerahan).
Di samping perubahan-perubahan fisik pada pubertas, remaja harus mengatasi masala-masalah psikososial yang berat, termaksuk harus tanggap tehadap jenis kelamin berlawanan, kesadaran berlebihan, dan tumbuhnya akan kemandirian. Dorongan-dorongan ini sering menyebabkan konflik dengan nilai-nilai yang harus mereka terima dari orangtua mereka, dan mereka merasa bingung serta ketakutan. Dalam situasi kondisi yang sehat dan dengan berjalanya waktu, pengalaman, dan pemahaman, konflik-konflik tersebut teratasi, dan dicapai masa dewasa.

Masa dewasa dan kedewasaan
            Kedewasaan adalah perkembangan sempurna  potensi seseorang. kedewasaan fisik terjadi secara spontan bila tersedia energi dan olahraga yang cukup dan penyakit terobati atau tercegah. kedewasaan psikologis dapat diharapkan untuk terjadi dalam situasi mental yang sehat, bila kebutuhan-kebutuhan terpenuhi dan penyakit dapat dicegah atau di obati. Kedewasaan seksual termaksud perkembangan organ-organ reproduktif dan penerimaan serta penghargaan identitas seseorang, tanggap seksual, dan kemampuan untuk menggunakan kapasitas reproduksi secara bertanggung jawab.
Klimakterium
            Pernah diyakini bahwa tubuh mengalami klimak setiap 9 tahun. Menopause, ketika menstruasi menurun pada wanita, dipandang sebagai klimaterium. klimakterium menjadi puncak dari setiap periode kehidupan ketika organ-organ reproduksi menjadi tidak aktif. Hal ini termaksuk terhentinya menstruasi pada wanita menurunya fertilitas pada pria.

No comments:

Post a Comment