Saluran
Gastrointestinal mempunyai sistem saraf sendiri, yaitu sistem saraf enterik
atau intrinstik. Dalam sistem saraf intrinstik terdapat 2 lapisan yaitu:
- Pertama terletak diantara lapisan mukosa dan otot sirkular
- Lapisan lain terletak diantara lapisan sirkular dan longitudinal.
Innervasi sistem saraf berkontruksi terhadap
kordinasi aktivitas motorik dan sekresi saluran gastrointentinal. Sedangkan
sistem saraf enteric juga disebut sebagai “gut brain”. Rangsangan saraf terdiri
dari sistem saraf simpatis sebagai rangsangan penghambat (Inhibitory) dan saraf
parasimpatis yang berfungsi sebagai perangsang (exicatory). Cintohnya, gerak
peristaktik akan meningkat sebanding dengan rangsangan parasimpatis.
Saluran gastrointestinal menerima darah sekitar 25-30% dari
cardia output jantung, sedangkan darah
vena mengosongkan isinya melalui vena porta ke dalam hepar. Pada bagian atas
sistem Gastrointestinal menerima darah dari arteri splanktikus. Usus halus
menerima darah dari arteri hepatica sedangkan usus besar menerima darah dari
arteri hepatica dan mesentrika superior dan inferior.
Pergerakan material sepanjang saluran pencernaan dikontrol oleh:
- Mekanisme Neural (Parasimpatis dan reflek lokal).
- Mekanisme Hormonal (meningkatkan atau menghambat kontraksi otot polos).
- Mekanisme Lokal (Berkoordinasi terhadap respon perubahan akibat pH atau rangsangan kimia).
No comments:
Post a Comment