Saturday 15 February 2020

Kandungan Urin

Urin normal mengandung bahan-bahan:

a.     Air, urea, dan amonia yang merupakan sisa-sisa pembongkaran protein

b.     Garam-garam mineral, terutama garam dapur (NaCL)

c.      Zat warna empedu yang memberikan warna kuning pada urin

d.   Zat-zat yang berlebih dalam darah, seperti vitamin B, Vitamin C, dan obat-obatan hormon.


Urin yang normal tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti telah terjadi gangguan atau kerusakan ginjal pada glomelurus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat di akibatkan kerusakan pada tubulus ginjal. Dapat pula diakibatkan oleh kadar gula darah yang tinggi sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali  semua gula yang ada pada fitrat glomelurus. Kadar gula darah yang tinggi di akibatkan oleh proses pengubahan gula menjadi glikogen terhambat, karena produksi hormon insulin terhambat. Orang yang demikian menderita penyakit kencing manis (diabetes meliitus).


Zat warna makana juga dikeluarkan melalui ginjal dan sering memberi warna pada urin. Bahan pengawet atau pewarna makana membuat ginjal bekerja keras sehingga dapat merusak ginjal. Adanya insektisida pada makanan karena pencemaran atau banyak mengkonsumsi obat-obatan juga dapat merusak ginjal.


  Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urin

Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebenarnya sangat di pengaruhi oleh faktor dalam dan luar individu yang bersangkutan. Faktor-faktor tersebut antara lain hormon antidiuretik, hormon insulin, jumlah air yang diminum, dan faktor cuaca. Orang yang kekurangan hormon anitdioretik ( ADH = anitdioretic hormone ) atau kekurang hormon insulin akan menghasilkan banyak urin normal sehingga sering buang air kecil. Untuk mengatasi air di dalam tubuhnya penderita sering merasa haus sehingga minum air banyak air.


Jumlah air yang diminum mempengaruhi jumlah urin. Semakin banyak minum air, semakin banyak pula urin yang di hasilkan ginjal.


Demikian pula saat cuaca panas, urin dihasilkan ginjal lebih sedikit dibandingkan pada cuaca dingin. Hal ini berkaitan dengan fungsi kulit sebagai alat ekresi.



No comments:

Post a Comment