Friday 3 April 2020

Fungsi Sistem Ekskresi

Hasil pembakaran dan sisa metabolisme perlu dibuang ke luar tubuh agar hasil tidak meracuni tubuh. Untuk, itu, diperlukan sistem pengeluaran atau di sebut sistem ekresi. Ekresi artinya pengeluaran limbah hasil metabolisme pada organisme hidup.
Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan antara lain karbon dioksida (CO2), urea, air (H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin dan zat warna empedu. Pada dasarnya, karbon dioksida dan air tidak berbahaya bagi tubuh, akan tetapi, jika berlebihan, karbon dioksida dan air harus dikeluarkan agar tidak menggagu proses fisiologi di dalam tubuh.
Pengeluaran zat sisa metabolisme membutuhkan alat pengeluaran. Prinsip alat pengeluaran adalah menyaring zat sisa dari seluruh jaringan tubuh. Pada proses ini, zat-zat yang masih dibutuhkan diserap kembali kembali seperti asam amino, glukosa air, dan ion-ion. Sedangkan zat yang tidak diserap kembali akan dikeluarkan dalam tubuh.
 Alat pengeluaran pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal adalah alat pengeluaran utama. Ginjal berfungsi mengeluarkan air, amonia dan zat warna empedu. Hasil dari penyaringan di ginjal berupa urin. Kulit berperan mengeluarkan air dan garam-garaman. Paru-paru berperan mengeluarkan karbon dioksida dan air (dalam bentuk uap air). Hati berfungsi menghasilkan zat warna empedu yang merupakan hasil perombakan sel darah.

No comments:

Post a Comment